Pada tanggal 18 Desember yang lalu untuk pertama kalinya saya berkesempatan untuk mengunjungi pangkalan armada laut timur Surabaya. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah saya lakukan karena belum ada kesempatan, tapi ya namanya rejeki akhirnya bisa juga mengunjungi tempat yang dijuluki "Pearl Harbour"nya Indonesia itu.
Saya tiba di Mako Armatim sekitar pukul 04:30 pagi, kondisi masih gelap dan matahari belum menampakkan dirinya di ujung timur. Karena hari itu adalah Naval Open Day 2016, situasi sudah mulai ramai meski masih gelap. Orang-orang yang akan mengikuti beberapa agenda yang ada ditempat itu sedikit demi sedikit mulai berdatangan. Ada 3 perlombaan yang digelar pada hari itu, yakni ; lomba marathon 10 km, lomba sepeda santai, dan lomba renang melewati selat Madura. Saya ikut tim sorak hore saja karena niatnya memang mau jalan-jalan dan sight seeing.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 2000 km eh, 20 km (ada yg mau sukarela bantu ngitung jaraknya?) akhirnya sampailah saya ditempat orang jual nasi goreng, nasi kuning, dan nasi bungkusan. Cerita selanjutnya sudah dapat ditebak akan seperti apa kejadiannya....
......................................................................................................................
This Paragraph Intentionally Left Blank Due to Breakfast Activity
......................................................................................................................
Seiring dengan mulai munculnya sang surya di langit timur (arep tak tulis wes wareg koq rodho piye ngono), saya pun segera melanjutkan perjalanan. Nampak deretan kapal-kapal tertambat di dermaga.
Setelah selesai jepret sana sini, saya pun kembali melanjutkan perjalanan menuju ke area Naval Open Day 2016. Banyak yang bisa dilihat disana, mulai dari pameran alutsista, stand unit-unit dan bagian-bagian dari TNI AL, hingga kapal-kapal perang yang pada hari itu sengaja diparkir agar bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Ada 5 kapal yang ditambatkan di dermaga luar yaitu KRI Usman Harun, KRI John Lie, KRI Frans Kaisiepo, KRI Sultan Hasanuddin, dan KRI Iskandar Muda.
Atraksi utama pada hari itu adalah sailing pass yang dilakukan oleh KRI Dewa Ruci, KRI Multatuli, Pesawat Cesna, dan atraksi Terjun yang dilakukan oleh Kopaska. Buat saya pribadi moment paling bagus sewaktu 2 kapal tertua yang dimiliki oleh TNI AL yaitu KRI Dewa Ruci dan KRI Multatuli berada pada posisi yang berdekatan, dengan jembatan Suramadu sebagai backgroundnya.
Aktivitas saya pada hari itu saya akhiri dengan menaiki tugu monumen Jalesveva Jayamahe, dan menaiki KRI Dewa Ruci 😀
Postingan mengenai KRI Dewa Ruci akan saya tulis pada postingan yang lain. Thanks for reading..
No comments:
Post a Comment