Tuesday, December 27, 2016

Uang Dolar Zimbabwe




Sewaktu saya mengunjungi Madrid, Ibukota Spanyol 2 tahun silam, saya menyempatkan diri untuk berkeliling di pusat kota Madrid. Salah satu tempat yang saya singgahi adalah Plaza Major yang kurang lebih seperti alun-alunnya Madrid. 

Plaza Major ini bentuknya square, kelilingi oleh bangunan 3 lantai  dan patung kuda di tengah-tengah square nya. Lokasinya berada di antara Puerta de Sol dan Istana Raja Spanyol.

Waktu itu hari Sabtu kalo gk minggu, saya berkunjung kesana tanpa tau apa yang ada di tempat itu. Setelah sampai saya agak kaget karena ternyata tempat itu ramai oleh banyak orang. Saya pun segera berkeliling melihat-lihat, dan yang saya temukan cukup mengagumkan karena ternyata di tempat itu banyak orang yang membuka lapak berjualan barang-barang antik dan kuno mulai dari numismatis atau uang kuno, perkakas-perkakas antik, hingga filateli atau perangko serta kartu pos.

Lapak demi lapak saya singgahi sembari melihat-lihat apa yang mereka pajang dan tawarkan ke pengunjung. Karena saya Indonesian yang sedang berada di Luar Negeri, naluri ingin tau saya pun muncul. Adakah uang kuno Indonesia disini? diantara tumpukan dan lembaran mata uang asing kuno yang ada di tempat ini?. 

Saya pun segera bergegas, merangsak ke kerumunan yang memadati lapak-lapak itu, saya ambil album-album yang isinya mata uang kertas lama. Di album-album itu saya temukan mata uang lama dari seluruh dunia ; mulai dari Deutsch Mark, Lira Italy, hingga mata uang Pesetas Spanyol. Setelah membuka-buka album itu halaman demi halaman, akhirnya saya menemukan mata uang rupiah lama, walaupun hanya yang nominasi nya kecil seperti 1 rupiah, 5 rupiah dsb.

Ketika saya membuka album di bagian uang rupiah lama itu, sang pemilik lapak yang orangnya masih berusia muda sekitar 40an tahun bertanya kepada saya, "Indonesian money? Are you from Indonesia?". " Yes, I am" kata saya. Pembicaraan pun berlanjut, sang pemilik lapak kemudian mulai mulai menawarkan collectibles item (rare) yang dimilikinya, "I have the animal series.... I have that one and that one". Kata penjual itu sambil menunjuk ke satu set seri mata uang rupiah yang merupakan collectible item bagi para kolektor uang kuno Indonesia. Mata uang yang dimaksud penjual itu adalah mata uang bergambar kijang, pecahan 10 rupiah tahun 1957. 


Saya pun segera bertanya kembali ke penjual itu, "How much is it? in here i mean". Saya berusaha untuk membandingkan harga di Indonesia dan di Spanyol atau Eropa. "In a very good condition, around 6000 Euros".

Pengalaman saya, lupa tahun berapa, ada orang yang pernah menawari saya uang ini dan menyebut nominal 12 juta rupiah pada waktu itu (dan menunjukkan ke saya uang itu di album yang dibawanya). Masalah asli atau tidaknya saya kurang tau.

"You (Indonesia) have good paper money for collection. We (European collectors) like it because it colorful dan beautiful". Lanjut sang penjual. "You mean this one, the-10.000 rupiah's?". Balas saya. "Yea, yea, yea....." ucap sang penjual sambil mengangguk-anggukkan kepala.




"But this one, we don't like it because it's plastic. Hard to sell it". Sambil menunjuk ke uang pecahan 50 ribu rupiah yang terbuat dari polimer. (Goleki dhewe sek endi 😀)

Setelah saya selesai bercakap-cakap dengan sang penjual, saya pun segera berpamitan tanpa bertanya lebih jauh lagi. 

Sekitar tengah hari, menjelang tutupnya lapak, saya pun mampir ke salah satu lapak yang isinya menarik perhatian saya. Lapak itu menjual uang-uang dengan pecahan besar atau uang dengan angka nol yang berderet-deret. Beberapa diantaranya adalah mata uang Turki dan Zimbabwe.

Saya pun bertanya, "Is this real money or monopoly money?". "Yes, it is real money. This one (Dolar Zimbabwe) even still being used". Kata penjual itu dengan Bhs Inggris yang luwes.

Saya pernah membaca soal mata uang Zimbabwe ini dan inflasi di sana yang gila-gilaan. Pembicaraan antara saya dengan penjual itu pun berlanjut ke masalah ekonomi dan currency. (Ben kethok smart sithik 😀 )

Tak lama kemudian saya pun mengambil alih dua lembar mata uang Zimbabwe bernominal 5.000.000.000 (5 Milyar) dan 10.000.000.000.000 (10 Trilyun) untuk saya bawa pulang dan melengkapi koleksi mata uang kuno saya.

Sumber : matinmarkka.com

No comments:

Post a Comment