Friday, December 30, 2016

Nebeng ke Berlin


Jadi ceritanya waktu itu saya sedang liburan akhir tahun karena sudah selesai ujian di kampus, dan resmi mengambil liburan untuk refreshing jalan-jalan keliling Eropa. Tujuan saya waktu itu adalah ke Italia dan ke Jerman dengan tujuan utama merayakan malam tahun baru di Berlin.

Awalnya saya berencana untuk merayakan malam tahun baru di Paris, tapi setelah menimbang, mengingat, memperhatikan, dan memikirkan berbagai macam hal, termasuk resikonya, akhirnya saya memutuskan untuk memindahkan perayaan malam tahun baru saya ke Berlin. Padahal tadinya mau ke Paris untuk merayakan tahun baru sekalian ketemuan dengan teman yang datang dari Florida.

Wednesday, December 28, 2016

Pengalaman Pertama ke Luar Negeri




Sebagai cah ndeso yang semasa kecilnya maen aer di kali code dan selokan mataram, pergi ke luar negeri adalah sebuah hil yang mustahal. Tidak pernah terbersit dalam pikiran saya untuk pergi ke luar negeri, atau pergi ke suatu tempat yang jauh dari tanah air Indonesia. Jangan kan ke luar negeri, ke Jakarta saja saya mikir seribu kali karena gk betah panas dan macet.

Kalo ke Geylang Singapur mas? Belum. Ke Malaysia? Belum juga. Ke negara Lesotho ASEAN lainnya? Soyo meneh dul. Lha wong keluar Jawa saja baru dua kali, ke Bali dan ke Maros, Sulawesi Selatan. Ke Bali karena ikut piknik taman kawak-kawak 2 hari 3 malam, ke Maros karena layat sodara yang meninggal. Wes piye nek ngono kui?

Tuesday, December 27, 2016

Uang Dolar Zimbabwe




Sewaktu saya mengunjungi Madrid, Ibukota Spanyol 2 tahun silam, saya menyempatkan diri untuk berkeliling di pusat kota Madrid. Salah satu tempat yang saya singgahi adalah Plaza Major yang kurang lebih seperti alun-alunnya Madrid. 

Plaza Major ini bentuknya square, kelilingi oleh bangunan 3 lantai  dan patung kuda di tengah-tengah square nya. Lokasinya berada di antara Puerta de Sol dan Istana Raja Spanyol.

Monday, December 26, 2016

Mudik Lebaran Terparah




Saya agak lupa persisnya tahun berapa tapi saya masih ingat jelas kejadiannya. Waktu itu saya mudik lebaran sendirian ke Blitar dengan menaiki kereta api, sesuatu yang sudah sangat biasa saya lakukan karena moda transportasi kereta api merupakan moda transport yang paling saya kenal (pesawat mahal).

Itinerary dari Jogja ke Blitar adalah sebagai berikut ; menggunakan kereta api Sri Tanjung (apa masih argo puro ya namanya waktu itu?) dari stasiun lempuyangan dan turun di stasiun kertosono, selanjutnya disambung dengan menggunakan kereta api dhoho dari Surabaya ke Blitar via Kertosono. Prakiraan ETA di Stasiun Kertosono adalah pukul 12:30 dan KA Dhoho akan tiba pukul 13:10, sangat pas untuk sebuah perjalanan.

On Board KRI Dewa Ruci

 

Seperti yang sudah saya utarakan pada postingan sebelumnya, postingan kali ini akan bercerita mengenai KRI Dewa Ruci yang pada Naval Open Day 2016 yang lalu menjadi sajian atraksi utama yang membuat terkesima banyak pengunjung yang hadir di Armatim Surabaya. 

Trowulan, Bekas Ibukota Kerajaan Majapahit


Trowulan. Ketika mendengar nama itu pikiran saya langsung tertuju ke salah satu kerajaan besar di masa lalu. Kerajaan yang mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas hingga ke negeri seberang. Kerajaan yang memiliki angkatan perang yang kuat, dan kebudayaan yang maju. Sudah beberapa tahun lamanya saya berniat untuk mengunjungi Trowulan, namun baru tercapai tahun ini.

Perjalanan ke Trowulan yang berada di wilayah Mojokerto, saya tempuh dari Surabaya. Bersama dengan saudara yang sangat berbaik hati mengantar ke wilayah yang berjarak sekitar satu hingga 2 jam dari Surabaya itu. Kami berangkat sekitar pukul 9 pagi dan karena jalanan sedikit macet, kami tiba di Trowulan tepat pada pukul 11:00.

Sunday, December 25, 2016

Naval Open Day 2016



Pada tanggal 18 Desember yang lalu untuk pertama kalinya saya berkesempatan untuk mengunjungi pangkalan armada laut timur Surabaya. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah saya lakukan karena belum ada kesempatan, tapi ya namanya rejeki akhirnya bisa juga mengunjungi tempat yang dijuluki "Pearl Harbour"nya Indonesia itu. 

Saya tiba di Mako Armatim sekitar pukul 04:30 pagi, kondisi masih gelap dan matahari belum menampakkan dirinya di ujung timur. Karena hari itu adalah Naval Open Day 2016, situasi sudah mulai ramai meski masih gelap. Orang-orang yang akan mengikuti beberapa agenda yang ada ditempat itu sedikit demi sedikit mulai berdatangan. Ada 3 perlombaan yang digelar pada hari itu, yakni ; lomba marathon 10 km, lomba sepeda santai, dan lomba renang melewati selat Madura. Saya ikut tim sorak hore saja karena niatnya memang mau jalan-jalan dan sight seeing.